Pasar
tradisional merupakan pasar yang berada di pedesaan yang merupakan bagian yang sangat penting dari ekonomi pedesaan,
dan pasar-pasar tradisional di perkotaan sebagian ada yang merupakan pasar
sentral bagi pasar-pasar pedesaan. Jadi ada jaringan antarpasar desa dan pasar
perkotaan. Pasar-pasar desa tersebut sebagian ada yang mendistribusikan
barang-barang dagangannya ke pasar-pasar kota. Tapi, dengan adanya pasar modern
menjadikan tergesernya pasar tradisional di tengah-tengah masyarakat.
Seiring dengan berkembanganya waktu, pasar tradisional
mulai tergeser dengan adanya pasar modern. Kita lihat belakangan ini semakin
marak di pusat-pusat kota besar maupun daerah dengan kehadiran mall, plaza,
hypermarket, minimarket, indomart, alfamart, yang berkonotasi menambah dukungan
bagi kota bersangkutan sebagai kota
maju, atau bergengsi. Memang dilihat dari aspek fisik, Pasar modern sangat
menarik dan megah, menyediakan barang-barang yang berkualitas, dan memenuhi
selera konsumtif. Orang-orang berbondong-bondong ke mall, plaza, alfamrt
tersebut selain untuk memenuhi kebutuhan juga untuk prektis. Dengan merebaknya
pasar modern tersebut , pasar tradisional semakin terdesak, terpinggirkan, dan
mulai di tinggalkan oleh konsumen. Memang apa yang dimiliki pasar tradisional
tidak terdapat di pasar modern. Berkembangnya pusat-pusat pembelanjaan modern
akan menjadi pesaing yang mengancam
keberadaan pedagang-pedagang pasar tradisional. Walaupun pasar modern itu
memiliki segmen tersendiri, tetapi kemunculannya dikhawatirkan dapat mengganggu
eksistensi pasar tradisional.
Eksistensi pasar-pasar tradisional tersebut ada yang
mempunyai spesifikasi barang dagangan yang sama dengan pasar modern. Kondisi
semacam itu mengakibatkan pasar tradisional kian terpuruk. Pada kenyataannya
pasar-pasar modern tersebut telah menggesr peran pasar-pasar tradisional
sebagai penyedia kebutuhan masyarakat kota. Seiring dengan berkembangnya pasar modern, iklim investasi secara besar-besaran dalam
bentuk hadirnya pusat-pusat pembelanjaan modern yang praktis telah mengepung
keberadaan pasar-pasar tradisional tersebut maka nasib pasar-pasar tradisional
menjadi begitu terancam kelangsungan hidupnya. Pasar modern dan tradisional mempunya
karakteristik yang berbeda antara lain:
Pasar-pasar modern mempunyai karakteristik berbeda
dengan pasar tradisional. pasar modern lebih terorganisasi, baik menyangkut
aspek penataan ruang jual beli jenis-jenis barang yang dijual ( kuantitas, kualitas),
tersedianya aneka barang untuk memenuhi kebutuhan sebagian penduduk kota,
maupun tempat pasar tradisional itu sendiri yang berupa bangunan permanen
sederhana. Selain itu pasar modern juga beragam dengan aneka kekhususan,
misalnya pasar bunga, pasar buah, pasar hewan, pakaian, barang antic dan lain
sebagainya.
Pasar tradisional mempunyai potensi yang tidak dapat
diabaikan, baik secara ekonomis maupun social. pertama, secara ekonomis mampu
memenuhi kebutuhan ribuan orang yang memberikan ruang bagi pemberdayaan ekonomi
rakyat; kedua, pasar sebagai ruang public merupakan arena untuk membentuk
jalinan relasi social ekonomi yang di dalamnya terbangun nilai-nilai untuk
saling percaya, saling menghormati, dan perasaan empati terhadap sesamanya;
ketiga, secara alami di pasar terbangun sebuah komunikasi dari berbagai
kelompok social, mulai dari pedagang besar, pedagang kecil, lesehan, pedagang
kaki lima (PKL) , buruh gendong, buruh angkut dan pembeli.
REFERENSI : Sumintarsih, dkk. 2011. Eksistensi Pasar Tradisional.Yogyakarta:
Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional
meskipun banyak pasar modern bermunculan..
BalasHapustapi q yakin kalau pasar tradisional masih banyak peminatnya