Rabu, 21 Desember 2011


Pudarnya Eksistensi Pasar Tradisional dengan adanya Pasar Modern
Pasar tradisional merupakan pasar yang berada di pedesaan yang merupakan bagian  yang sangat penting dari ekonomi pedesaan, dan pasar-pasar tradisional di perkotaan sebagian ada yang merupakan pasar sentral bagi pasar-pasar pedesaan. Jadi ada jaringan antarpasar desa dan pasar perkotaan. Pasar-pasar desa tersebut sebagian ada yang mendistribusikan barang-barang dagangannya ke pasar-pasar kota. Tapi, dengan adanya pasar modern menjadikan tergesernya pasar tradisional di tengah-tengah masyarakat.
Seiring dengan berkembanganya waktu, pasar tradisional mulai tergeser dengan adanya pasar modern. Kita lihat belakangan ini semakin marak di pusat-pusat kota besar maupun daerah dengan kehadiran mall, plaza, hypermarket, minimarket, indomart, alfamart, yang berkonotasi menambah dukungan bagi kota bersangkutan  sebagai kota maju, atau bergengsi. Memang dilihat dari aspek fisik, Pasar modern sangat menarik dan megah, menyediakan barang-barang yang berkualitas, dan memenuhi selera konsumtif. Orang-orang berbondong-bondong ke mall, plaza, alfamrt tersebut selain untuk memenuhi kebutuhan juga untuk prektis. Dengan merebaknya pasar modern tersebut , pasar tradisional semakin terdesak, terpinggirkan, dan mulai di tinggalkan oleh konsumen. Memang apa yang dimiliki pasar tradisional tidak terdapat di pasar modern. Berkembangnya pusat-pusat pembelanjaan modern akan  menjadi pesaing yang mengancam keberadaan pedagang-pedagang pasar tradisional. Walaupun pasar modern itu memiliki segmen tersendiri, tetapi kemunculannya dikhawatirkan dapat mengganggu eksistensi pasar tradisional.
Eksistensi pasar-pasar tradisional tersebut ada yang mempunyai spesifikasi barang dagangan yang sama dengan pasar modern. Kondisi semacam itu mengakibatkan pasar tradisional kian terpuruk. Pada kenyataannya pasar-pasar modern tersebut telah menggesr peran pasar-pasar tradisional sebagai penyedia kebutuhan masyarakat kota. Seiring dengan  berkembangnya pasar modern,  iklim investasi secara besar-besaran dalam bentuk hadirnya pusat-pusat pembelanjaan modern yang praktis telah mengepung keberadaan pasar-pasar tradisional tersebut maka nasib pasar-pasar tradisional menjadi begitu terancam kelangsungan hidupnya. Pasar modern dan tradisional mempunya karakteristik yang berbeda antara lain:
Pasar-pasar modern mempunyai karakteristik berbeda dengan pasar tradisional. pasar modern lebih terorganisasi, baik menyangkut aspek penataan ruang jual beli jenis-jenis barang yang dijual ( kuantitas, kualitas), tersedianya aneka barang untuk memenuhi kebutuhan sebagian penduduk kota, maupun tempat pasar tradisional itu sendiri yang berupa bangunan permanen sederhana. Selain itu pasar modern juga beragam dengan aneka kekhususan, misalnya pasar bunga, pasar buah, pasar hewan, pakaian, barang antic dan lain sebagainya.
Pasar tradisional mempunyai potensi yang tidak dapat diabaikan, baik secara ekonomis maupun social. pertama, secara ekonomis mampu memenuhi kebutuhan ribuan orang yang memberikan ruang bagi pemberdayaan ekonomi rakyat; kedua, pasar sebagai ruang public merupakan arena untuk membentuk jalinan relasi social ekonomi yang di dalamnya terbangun nilai-nilai untuk saling percaya, saling menghormati, dan perasaan empati terhadap sesamanya; ketiga, secara alami di pasar terbangun sebuah komunikasi dari berbagai kelompok social, mulai dari pedagang besar, pedagang kecil, lesehan, pedagang kaki lima (PKL) , buruh gendong, buruh angkut dan pembeli.
REFERENSI : Sumintarsih, dkk. 2011. Eksistensi Pasar Tradisional.Yogyakarta: Balai Pelestarian Sejarah dan Nilai Tradisional

1 komentar:

  1. meskipun banyak pasar modern bermunculan..
    tapi q yakin kalau pasar tradisional masih banyak peminatnya

    BalasHapus