Minggu, 18 Desember 2011


''CLOROT ANEKA RASA''
Makanan khas tradisional suatu daerah adalah makanan asli suatu daerah yang resep dan cara pembuatannya berasal turun temururn dari nenek moyang. Saat ini makanan khas tradisional suatu daerah mulai jarang dikenal dan jarang ditemui oleh masyarakat bahkan di daerah asal makanan itu sendiri. Generasi muda misalnya saat ini bahkan hampir tidak mengenal apa makanan khas tradisional dari daerahnya. Padahal sebenarnya makanan khas tradisional dari daerahnya tersebut banyak dan bermacam-macam jenisnya. Justru fenomena saat ini yang sering dijumpai adalah orang asing yang lebih menyukai dan tertarik makanan khas tradisional suatu daerah di Indonesia, bukan masyarakat aslinya.
Di daerah Purworejo misalnya, makanan khas tradisional yang berasal dari kota ini bermacam jenisnya. Antara lain : 
  • Dawet Hitam: sejenis cendol yang berwarna hitam, sangat digemari pemudik dari Jakarta. Untuk penjual dawet hitam yang asli adalah di timur jembatan Butuh.
  • Tahu Kupat (beberapa wilayah menyebut "kupat tahu"), sebuah masakan yang berbahan dasar tahu dengan bumbu pedas yang terbuat dari gula jawa cair dan sayuran seperti kol dan kecambah.
  • Geblek : makanan yang terbuat dari tepung singkong yang dibentuk seperti cincin, digoreng gurih
  • Clorot : makanan terbuat dari tepung beras dan gula merah yang dimasak dalam pilinan daun kelapa yang masih muda (janur kuning). (Berasal dari kecamatan Grabag)
  • Rengginang : gorengan makanan yang terbuat dari ketan yang dimasak, berbentuk bulat, gepeng.
  • Lanting : makanan ini bahan dan bentuknya hampir sama dengan geblek, hanya saja ukurannya lebih kecil. Setelah digoreng lanting terasa lebih keras daripada geblek. Namun tetap terasa gurih dan renyah.
  • Kue Satu : Makanan ini terbuat dari tepung ketan, berbentuk kotak kecil berwarna krem, dan rasanya manis.
  • Kue Lompong : Berwarna hitam, dari gandum berisi kacang dan dibugkus dengan daun pisang yang telah mengering berwarna kecoklatan (klaras).
  • Tiwul punel: Terbuat dari gaplek ubi kayu
  • Krimpying : Makanan ini berbahan dasar singkong, seperti lanting tapi berukuran lebih besar dan lebih keras, berwarna krem, bentuknya bulat tidak seperti lanting yang umumnya berbentuk seperti angka delapan.Rasa makanan ini gurih.
Salah satu yang menarik perhatian kami adalah clorot. Makanan ini memiliki nama yang unik dan cara makan yang juga unik. Selain nama dan cara makan, clorot juga memiliki bentuk yang khas. Sayangnya makanan ini mulai sulit ditemui di pasaran bahkan di pasaran di Purworejo sendiri. Alasan rendahnya permintaan pasar akan clorot adalah karena rasanya yang biasa-biasa saja. Oleh karena itu kami memiliki inovasi untuk pembuatan clorot yang lebih menarik dan tidak biasa sehingga bisa menaikkan permintaan pasar akan clorot.
Inovasi yang kami lakukan adalah membuat clorot variasi rasa. Inovasi ini tentu saja tidak mengubah seluruh resep asli clorot, karena kami juga akan tetap mempertahankan bahan baku asli clorot itu sendiri. Clorot biasa yang dijumpai di pasaran hanya menggunakan tepung beras sebagai bahan bakunya dan menggunakan gula merah sehingga yang tercipta hanya rasa manis gula merah tersebut. Sedangkan clorot buatan kami, masih terbuat dari bahan baku tepung beras dan gula merah, namun ditambah irisan buah mangga, nanas, dan nangka beserta esensnya agar tercipta aroma dan rasa buah dari sebuah clorot. 
Dengan terciptanya inovasi pembuatan clorot rasa ini kami berharap permintaan pasar akan clorot akan meningkat.
Khusus untuk makanan khas tradisional yang satu ini, sama sekali belum dikenal oleh orang asing. Kami memiliki tujuan selain menaikkan permintaan pasar lokal akan clorot, juga mengenalkan clorot pada masyarakat internasional. Berharap clorot bisa go internasional, tidak hanya dikenal dan terkenal di daeranya saja namun juga di daerah luar bahkan luar Indonesia.
                                                                                         

Tidak ada komentar:

Posting Komentar