“SENYUMAN
PALSU”
Hati
siapa yang tak tergoda dengan senyum yang manis, apalagi dengan dengan
kelembutan hatinya. Ternyata senyum, keelokan dan kesopananya yang ku kagumi
selama ini yang ada hanyalah kemunafikan dalam jati dirinya. Padahal semua
orang mengagumi akan kelembutah hatinya akan tetapi, mengapa di dalam hatinya
terdapat kedustaan. Kadang ku berpikir sejenak kok ada wanita seperti ini
itulah ciptaan Allah yang beragam karakter yang harus kita syukuri. Masalah
baik dan buruk yang menentukan hanyalah diri kita sendiri. Kadang ku menangis
tersedu-sedu karena, senyuman palsu itu rasanya sakit banget untuk mengingatnya
kembali.
Setiap orang pasti pernah merasakan sakit
hati, apa lagi sakit yang tidak ia perbuat pasti rasanya pedih bagai teriris
pisau. Hati siapa yang tidak sakit menjadi korban pengharuman nama baik dan menjatuhkan
nama orang lain, kadang ku berpikir ‘’Ya
Allah mungkin ini ujianmu untuk menguji kesabaran hambamu ini” hambamu ini
hanya manusia biasa yang lemah akan kekuasaanMu. Dengan berpikir sejenak akan
dosa-dosa yang ku perbuat selama ini hati ini rasanya lega bagai laksana
surgawi cinta. Tapi, tatkala aku melihat senyuman itu hati lagi ini rasanya
sakit sekali dan bagai air mata ini tidak mau berhenti. Dengan senyuman yang
manis, keanggunan yang menawan, kesopanan yang menarik itu semua bagai bak
telaga sesaat saja untuk menarik perhatian orang.
Kadang
aku berpikir, dengan adanya kejadian ini aku bisa lebih dewasa dalam menghadapi
masalah dan belajar untuk sabar dan memaafkan orang lain,...tak selamanya orang
munafik selalu jaya. Bangakai di sembunyikan di tempat manapun yang dianggapnya
paling aman lama-kelamaan pasti akan
tercium baunya. Seperti orang yang selalu menjatuhkan nama orang lain
lama-kelamaan akan jatuh dengan sendirinya...karena, Allah itu maha Adil...
Belajar untuk berkata
jujur, apa adanya itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, bergaul
sesama teman, maupun masyarakat supaya tidak terjadi konflik antar hati,...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar