Jumat, 08 Maret 2013

Senyuman Palsu


“SENYUMAN PALSU”


Hati siapa yang tak tergoda dengan senyum yang manis, apalagi dengan dengan kelembutan hatinya. Ternyata senyum, keelokan dan kesopananya yang ku kagumi selama ini yang ada hanyalah kemunafikan dalam jati dirinya. Padahal semua orang mengagumi akan kelembutah hatinya akan tetapi, mengapa di dalam hatinya terdapat kedustaan. Kadang ku berpikir sejenak kok ada wanita seperti ini itulah ciptaan Allah yang beragam karakter yang harus kita syukuri. Masalah baik dan buruk yang menentukan hanyalah  diri kita sendiri. Kadang ku menangis tersedu-sedu karena, senyuman palsu itu rasanya sakit banget untuk mengingatnya kembali.
 Setiap orang pasti pernah merasakan sakit hati, apa lagi sakit yang tidak ia perbuat pasti rasanya pedih bagai teriris pisau. Hati siapa yang tidak sakit menjadi korban pengharuman nama baik dan menjatuhkan nama orang lain, kadang ku berpikir ‘’Ya Allah mungkin ini ujianmu untuk menguji kesabaran hambamu ini” hambamu ini hanya manusia biasa yang lemah akan kekuasaanMu. Dengan berpikir sejenak akan dosa-dosa yang ku perbuat selama ini hati ini rasanya lega bagai laksana surgawi cinta. Tapi, tatkala aku melihat senyuman itu hati lagi ini rasanya sakit sekali dan bagai air mata ini tidak mau berhenti. Dengan senyuman yang manis, keanggunan yang menawan, kesopanan yang menarik itu semua bagai bak telaga sesaat saja untuk menarik perhatian orang.
Kadang aku berpikir, dengan adanya kejadian ini aku bisa lebih dewasa dalam menghadapi masalah dan belajar untuk sabar dan memaafkan orang lain,...tak selamanya orang munafik selalu jaya. Bangakai di sembunyikan di tempat manapun yang dianggapnya paling aman  lama-kelamaan pasti akan tercium baunya. Seperti orang yang selalu menjatuhkan nama orang lain lama-kelamaan akan jatuh dengan sendirinya...karena, Allah itu maha Adil...
Belajar untuk berkata jujur, apa adanya itu sangat penting dalam kehidupan sehari-hari, bergaul sesama teman, maupun masyarakat supaya tidak terjadi konflik antar hati,...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar